Pon-Pes Faatihul Ulum

Selamat Datang di blog kami www.faatihululum.blogspot.com

Senin, 17 Oktober 2011

Sehat Berpuasa

Telah berabad-abad yang lalu manusia mengenal dan memulai menjalani Puasa. Mereka melakukannya karena alas an kesehatan dan penyucian jiwa. Bahkan Plato maupun Socrates pun konon selalu membiasakan diri berpuasa sepuluh hari dalam setiap bulannya. Alasannya, menurut mereka, sebagai ekspresi penyucian pikiran.
Ibnu Sina (980-1037 M), seorang Doktermuslim kenamaan pada masanya, menerapkan konsep Puasa untuk pasien-pasiennya. Ia selalu mengharuskan setiap pasien yang dating kepadanya untuk berpuasa selama tiga minggu. Bagi Ibnu Sina, puasa merupakan terapi efektif dan murah meriah dalam menyembuhkan penyakit pasien-pasiennya. Lebh jauh ia mengatakan: “Fasting was good to treat sinile disease (Puasa sangat baik untuk mengobati berbagai penyakit Kronis)”.


Bahkan di zaman modern sekarang ini, seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin asal Amerika, Dr. Robert Partolo berpendapat bahwa tradisi mengosongkan perut dan menahan hawa nafsu, setelah diterapkan kepada pasien-pasiennya ternyata merupakan terapi mujarab dalam memberantas bakteri sifilis yang terkandung di dalam tubuh mereka. Dengan puasa, bakteri tersebut akan digantikan dengan zat-zatyang menyehatkan. Begtu pula dokter lain, Dr. Bernard Mackpadan, yang juga pakar biologi kebangsaan Amerika bahkan meyakini puasa merupakan cara jitu dalam memberantas setiap penyakit yang tidak bias disembuhkan terapi yang lain.
Dr. Edward Devi dari Amerika Serikat mengatakan, “Eating on the Diseased Person was like feeding the disease to be Stronger (Makan kala sakit seperti kita member makan agar penyakit semakin kuat)”. Adapun Dr Shelton dari Amerika Serikat mengatakan, “The more you feed a sick man the Sicker you make him (Semakin banyak kita member makan orang sakit, maka kita membuat dia semakin sakit)”.
Mengapa Manusia butuh Puasa?
Di zaman modern dans erba instan seperti sekarang ini, kita tidak akan pernah luput dari berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh kita. Begitu banyak racun sehingga kita tidak sadar bahwa makanan yang kita berikan kepada anak-anak kita emenjak dia kecil banyak sekali yang mengandung toksik. Begitu banyak perasa, pewarna, ataupun pengawet yang terkandung pada makanan melebihi batas ambang toleransi. Tidak heran jika di usia kita seperti sekarang ini sudah tidak terhingga jumlahnya. Bagaimana mungkin kita akan sehat jika didalam tubuh kita terdapat banyak sekali toksik.
Walaupun banyak teori yang mengatakan puasa mampu mengobati berbagai penyakit, namun sebenarnya tidaklah demikian. Puasa bukan mengobati penyakit, tetapi member kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat dari rutinitas pekerjaan mengolah makanan dan minuman seperti biasanya, sehingga energy yang biasa digunakan oleh tubuh dalam bekerja untuk mengolah makanan, akan digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan kerusakan tubuh ketika puasa. Itulah sebabnya puasa mampu mengobati berbagai penyakit kronis.


Saat berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi secara alami. Tidak adanya makanan yang biasa masuk kedalam lambung, membuat organ-organ tubuh, seperti hati dan limpa, “Membersihkan

Diri”. Racun-racun yang dibuang pun 10 kali lebih banyak. Karena racun yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya, proses penuaan pun bisa di hambat untuk sementara. Itulah sebabnya bila kita melakukan puasa dengan benar, wajah kita akan tampak lebih berseri. [WARDAN/Kang DR]
Sumber
Buku: Tubuh Anda adalah Dokter yang Terbaik, Dr. Husen A Bajry, M.D., Ph.D.

Telah berabad-abad yang lalu manusia mengenal dan memulai menjalani Puasa. Mereka melakukannya karena alas an kesehatan dan penyucian jiwa. Bahkan Plato maupun Socrates pun konon selalu membiasakan diri berpuasa sepuluh hari dalam setiap bulannya. Alasannya, menurut mereka, sebagai ekspresi penyucian pikiran.
Ibnu Sina (980-1037 M), seorang Doktermuslim kenamaan pada masanya, menerapkan konsep Puasa untuk pasien-pasiennya. Ia selalu mengharuskan setiap pasien yang dating kepadanya untuk berpuasa selama tiga minggu. Bagi Ibnu Sina, puasa merupakan terapi efektif dan murah meriah dalam menyembuhkan penyakit pasien-pasiennya. Lebh jauh ia mengatakan: “Fasting was good to treat sinile disease (Puasa sangat baik untuk mengobati berbagai penyakit Kronis)”.
Bahkan di zaman modern sekarang ini, seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin asal Amerika, Dr. Robert Partolo berpendapat bahwa tradisi mengosongkan perut dan menahan hawa nafsu, setelah diterapkan kepada pasien-pasiennya ternyata merupakan terapi mujarab dalam memberantas bakteri sifilis yang terkandung di dalam tubuh mereka. Dengan puasa, bakteri tersebut akan digantikan dengan zat-zatyang menyehatkan. Begtu pula dokter lain, Dr. Bernard Mackpadan, yang juga pakar biologi kebangsaan Amerika bahkan meyakini puasa merupakan cara jitu dalam memberantas setiap penyakit yang tidak bias disembuhkan terapi yang lain.
Dr. Edward Devi dari Amerika Serikat mengatakan, “Eating on the Diseased Person was like feeding the disease to be Stronger (Makan kala sakit seperti kita member makan agar penyakit semakin kuat)”. Adapun Dr Shelton dari Amerika Serikat mengatakan, “The more you feed a sick man the Sicker you make him (Semakin banyak kita member makan orang sakit, maka kita membuat dia semakin sakit)”.
Mengapa Manusia butuh Puasa?
Di zaman modern dans erba instan seperti sekarang ini, kita tidak akan pernah luput dari berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh kita. Begitu banyak racun sehingga kita tidak sadar bahwa makanan yang kita berikan kepada anak-anak kita emenjak dia kecil banyak sekali yang mengandung toksik. Begitu banyak perasa, pewarna, ataupun pengawet yang terkandung pada makanan melebihi batas ambang toleransi. Tidak heran jika di usia kita seperti sekarang ini sudah tidak terhingga jumlahnya. Bagaimana mungkin kita akan sehat jika didalam tubuh kita terdapat banyak sekali toksik.
Walaupun banyak teori yang mengatakan puasa mampu mengobati berbagai penyakit, namun sebenarnya tidaklah demikian. Puasa bukan mengobati penyakit, tetapi member kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat dari rutinitas pekerjaan mengolah makanan dan minuman seperti biasanya, sehingga energy yang biasa digunakan oleh tubuh dalam bekerja untuk mengolah makanan, akan digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan kerusakan tubuh ketika puasa. Itulah sebabnya puasa mampu mengobati berbagai penyakit kronis.

Saat berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi secara alami. Tidak adanya makanan yang biasa masuk kedalam lambung, membuat organ-organ tubuh, seperti hati dan limpa, “Membersihkan Diri”. Racun-racun yang dibuang pun 10 kali lebih banyak. Karena racun yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya, proses penuaan pun bisa di hambat untuk sementara. Itulah sebabnya bila

kita melakukan puasa dengan benar, wajah kita akan tampak lebih berseri. [WARDAN/Kang DR]
Sumber
Buku: Tubuh Anda adalah Dokter yang Terbaik, Dr. Husen A Bajry, M.D., Ph.D.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls